WDPA ID: 62488
PROFIL KLHK: BBKSDA JABAR
Berdasarkan administratif pemerintahan, kawasan ini terletak di Desa Pangandaran, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Propinsi Jawa Barat. Secara geografis kawasan TWA Pananjung Pangandaran terletak pada koordinat 108°39’18” – 108°39’52” BT dan 7°42’16” – 7°42’35” LS.
Keadaan topografi kawasan TWA Pananjung Pangandaran pada umumnya landai hingga berbukit kecil dengan ketinggian antara 0-20 mdpl. Keadaan berbukit di temukan dibagian selatan CA/TWA Pangandaran, memanjang di sepanjang perbatasan wilayah tersebut mulai dari Ciborok (Barat) sampai Cirengganis (Timur), keadaan bukit tersebut dalam bentuk tonjolan–tonjolan batu karang terjal dan terpisah-pisah.
Kawasan CA/TWA Pananjung Pangandaran mempunyai curah hujan rata–rata 3.196 mm/tahun dengan suhu berkisar
25–30°C dan kelembaban udara antara 80–90%. Musim basah atau hujan terjadi pada Oktober – Maret bersamaan dengan bertiupnya angin barat/barat laut, sedangkan musim kering terjadi pada bulan Juli – September selama periode musim angin tenggara.
Potensi Biotik : Potensi biota laut di dalam kawasan Cagar Alam laut Pangandaran di dominasi oleh jenis dari karang batu (Scleractinia) antara lain : Acropora sp., Fungia sp., Goniopora sp., Alveopora sp., dan beberapa ikan hias serta fauna karang seperti : Heniochus sp., Chactodon sp., Plectorhyncus sp., Apolemichtys sp.
Potensi Flora :
- Flora yang paling menarik dari potensi flora di kawasan ini adalah adanya bunga Rafflesia Padma, sedangkan 80 % flora yang terdapat di sekitar merupakan vegetasi hutan sekunder tua dan sisanya adalah hutan primer. Pohon yang dominan antara lain Laban (Vitex pubescens), Kisegel (Dilenia excelsa), dan Marong (Cratoxylon formosum). Selain itu banyak juga terdapat jenis jenis pohon seperti Reungas (Buchanania arborencens), Kondang (Ficus variegata), dan Teureup (Artocarpus elastica).
- Ekosistem hutan pantai didominasi oleh jenis-jenis Butun (Barringtonia asiatica), Ketapang
(Terminalia cattapa), Nyamplung (Calophylum inophylum), Waru Laut (Hibiscus tiliaceus)
Ekosistem hutan dataran rendah, didominasi oleh jenis Laban (Vitex pubescens), Kondang (Ficus variegata), Marong (Cratoxylon formosum), Kisegel (Dilenia excelsa).
Ekosistem hutan tamanan, didominasi oleh Jati (Tectona grandis) dan Mahoni (Swietenia macrophyla), dan Kormis (Acacia auriculiformis)
Potensi Fauna : Rusa (Cervus timorensis), Banteng (Bos sondaicus), Kijang (Muntiacus muntjak), Tando (Cynocepalus variegatus), Kalong (Pteropus vampyrus), Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), Lutung (Tracyphithecus auratus), Kangkareng (Anthracoceros convexus), Rangkong (Buceros rhinoceros) dan Ayam hutan (Gallus gallus).
Potensi Hidrologi : Sungai terbesar adalah Sungai Cikamal yang mempunyai muara di Pantai Barat dan Sungai Cirengganis yang bermuara di Pantai Timur.
Wisata : Pemandangan alam laut, hamparan terumbu karang, diving, snorkeling.
Aksesibilitas :
- Jakarta – Bandung – Tasikmalaya – Pangandaran, ± 393 Km dengan waktu tempuh ± 10 jam menggunakan kendaraan umum (Bis).
- Semarang – Cirebon – Ciamis – Pangandaran ± 448 Km dengan waktu tempuh ± 11,5 jam menggunakan kendaraan umum (Bis)
- Yogyakarta – Purwokerto – Banjar – Pangandaran ± 385 Km dengan waktu tempuh ± 9,5 jam menggunakan kendaraan umum (Bis).
- Cilacap – Banjar – Pangandaran ± 172 Km dengan waktu tempuh ± 4,5 jam menggunakan kendaraan umum (Bis)
- Cilacap – Kalipucang – Pangandaran ± 70 Km dengan waktu tempuh ± 5,5 jam menggunakan kendaraan umum (Kapal Laut dan Bis)
- Bandung – Tasikmalaya – Pangandaran ± 236 Km dengan waktu tempuh ± 6 jam menggunakan kendaraan umum (Kereta Api dan Bis)
- Surabaya – Yogyakarta – Banjar- Pangandaran ± 510 Km dengan waktu tempuh ± 13 jam
menggunakan kendaraan umum (Kereta Api dan Bis)
Sarana dan Prasarana : Pusat informasi, loket karcis, Wisma Ciborok dan Rengganis
Kemitraan : –
Pengusahaan Pariwisata : Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat – Banten seluas 20 Ha, sebagaimana Keputusan Menteri Kehutanan No. 341/Kpts-II/1996 tanggal 4 Juli 1996 (Periode 1996 – 2026).
——-
(Diadaptasi: Profil BBKSDA Jabar)
Sejarah terbentuknya kawasan konservasi di Pangandaran
- Pada tahun 1922 ketika Y. Eycken menjabat Residen Priangan, cagar alam diusulkan menjadi Taman Buru. Pada waktu itu dilepaskan seekor banteng, 3 ekor sapi betina dan beberapa ekor rusa. “Karena memiliki keanekaragam satwa yang unik dan khas serta perlu dijaga habitat dan kelangsungan hidupnya maka pada tahun 1934, status kawasan tersebut diubah menjadi Suaka Margasatwa dengan luas 530 ha. Tahun 1961,” ( Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Kab. Pangandaran Uking Iskandar pada wawancara di pikiran-rakyat.com)
- Pada tahun 1934 dilaksanakan Penunjukan kawasan Pananjung Pangandaran seluas 457 ha menjadi Suaka Margasatwa berdasarkan GB No. 19 Stbl 669 yang dikeluarkan oleh Director Van Scomishe Zoken, tanggal 7 Desember
1934. - Pada tahun 1961, Perubahan status dari Suaka Margasatwa menjadi Cagar Alam Pangandaranseluas ± 457 ha berdasarkan SK Mentan No.34/KMP/1961, tanggal 20 April 1961 dengan ditemukannya bunga Rafflesia patma.
- Pada tahun 1978 terjadi Perubahan fungsi sebagian kawasan CA Pangandaran menjadi Taman Wisata Alam (TWA) seluas 37,7 Ha, sehingga luas CA Pangandaran menjadi 419,3 Ha, berdasarkan SK Mentan No. 170/Kpts/Um/1978 tanggal 10 Maret 1978.
- Tahun 2001 dilakukan tata batas, luas CA Pangandaran menjadi 454,615 Ha dengan panjang batas 9.928 meter.
- Penetapan Kawasan Hutan Cagar Alam Pananjung Pangandaran seluas 454,615 Ha dan Taman Wisata Alam Pananjung Pangandaran seluas 34,321 Ha berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.484/Menhut-II/2010 tanggal 30 Agustus 2010.
(Diadaptasi: Profil BBKSDA Jabar )
Kabupaten Pangandaran
Kecamatan Pangandaran
Desa Pangandaran
Potensi
- Wisata alam
- Potensi biota
- Pantai
- Pemandangan alam
- Wisata pendidikan
- Bagang
Tekanan
- Pencemaran limbah/sampah
- Pemancingan liar
Pemangkuan
BBKSDA Jabar Bidang 3, Seksi Konservasi Wilayah VI Tasikmalaya
Jl. Sukarindik No. 50 Indihiang Kota Tasik Tasikmalaya
BBKSDA Jabar, Kantor Resort Pangandaran
Jl. Pantai Timur, Pangandaran, Kabupaten Pangandaran 46396
Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat Banten
Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ciamis
Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pangandaran
Jl. Kidang Pananjung No. 12, Pangandaran