HomeBlogWartaBicara HLHS 2024 di Literacy on Air K-Lite FM

Bicara HLHS 2024 di Literacy on Air K-Lite FM

Kehadiran Tim West Java Conservation Trust Fund (WJCTF) Yayasan Wanadri mendapat sambutan hangat dari para ‘Sahabat K-Lite’ dalam gelar wicara “Lit-on” K-Lite 107.1 FM, Sabtu (8 Juni 2024). “Waduh ini kita belum mulai, sudah ada yang bertanya melalui WA,” ujar Kang Anggadika, penyiar K-lite FM yang saat itu bertindak juga sebagai host.

Walaupun tidak bisa menjadi acuan, sambutan hangat pendengar K-Lite itu cukup menunjukkan bahwa masyarakat masih cukup peduli terhadap isu lingkungan hidup. Kang Iwan ‘Petot’, Kang Echo, dan Kang Feby yang mewakili WJCTF pun terpaksa bertahan selama dua jam – dari satu jam yang dijadwalkan – untuk meladeni pertanyaan para pendengar.

Acara gelar wicara Literacy on Air (Lit-on) pada Sabtu malam itu memang mengambil tema lingkungan hidup sebagai peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS), 5 Juni 2024. Rupanya, kehadiran WJCTF Wanadri ditunggu-tunggu oleh pendengar K-Lite yang sebelumnya mendapat informasi melalui Grup WA pendengar K-Lite.

Tema HLHS 2024 dari United Nations Environment Programme adalah restorasi lahan, penggurunan, dan ketahanan terhadap kekeringan yang rupanya berkaitan dengan isu lingkungan dan politik di Indonesia. Beberapa pertanyaan pendengar menyinggung-nyinggung isu IKN dan pemberian izin usaha pertambangan kepada organisasi masyarakat keagaamaan. “Wah, ini mah harusnya nanya ke pemerintah, ya?” Kang Iwan menjawab komentar sambil tersenyum.

Lalu, Kang Iwan menjelaskan tentang kondisi lingkungan dan kegiatan WJCTF yang merambah ke pesisir dan laut. “Kita harus mengubah stigma tentang laut di masyarakat yang seolah-olah menjadi tempat pembuangan,” katanya.

Kang Echo dan Kang Feby kemudian melanjutkan penjelasan tentang program dan kegiatan WJCTF di Mayangan. “Ada program Wali Mangrove, pembinaan masyarakat dengan memberikan literasi lingkungan hidup, termasuk pemberdayaan masyarakat seperti melakukan pembibitan mangrove. Kami membeli bibit mangrove dari mereka untuk program Wali Mangrove,” tutur Kang Feby.

Kang Echo menambahkan tentang program Desalinasi Air Laut di Mayangan untuk membantu masyarakat mendapatkan air bersi. “Kami bekerja sama dengan PT Biofarma memasang mesin untuk desalinasi air laur. Masalahnya, masyarakat pesisir sering mendapat kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Apalagi, rob sekarang ini bisa jadi musibah sehari-hari,” kata Kang Echo yang juga memaparkan beragam masalah di masyarakat pesisir.

Perbaikan kondisi lingkungan memang memerlukan kesadaran masyarakat untuk mengatasi masalah. Kesadaran itu harus muncul pada seiap individu sehingga pada gilirannya menjadi kesadaran kolektif dan bergerak secara kolektif untuk memperbaiki lingkungan. “Ya, kita mulai dari pribadi masing-masing lah. Sebelum kita mengingatkan yang lain, kita mulai saja kesadaran itu pada kita dulu,” ujar Kang Febby.

Jadi, untuk mewujudkan tema HLHS 2024, restorasi lahan untuk menghindari penggurunan dan menjaga ketahanan terhadap kekeringan, pun bisa dimulai dengan kesadaran individu. Kuy, ah! (TKS)

Event ini mendukung World Environment Day 2024. Selamat hari Lingkungan Hidup Sedunia. Selamat Ulang Tahun Wanadri ke-60 tahun.

a subsidiary of

Program

Rekening Donasi

© 2024 · Conservation ID ·

This is a staging environment